Filosofi Daun Peduli

5 Filosofi Daun Ini Ajarkan Kita untuk Aktualisasi Diri

Siapa sangka, daun ternyata memiliki beragam makna. Salah satu anggota tubuh dari pohon, yang kadang kita lupakan begitu saja. Kalau ditelisik lebih jauh lagi, ternyata ada banyak sekali filosofi daun yang wajib diteladani. Kita sebagai manusia yang terus memperbaiki diri, wajib mengikuti.

Sederet filosofi daun yang akan dijelaskan nanti, akan membuka mata, hati, dan pikiran kita untuk selalu tidak meremehkan hal kecil di sekitar kita. Kecil-kecil ternyata punya makna yang dalam, sungguh lebih mulia daripada besar tapi tidak punya apa-apa alias kosong.

Nah, kira-kira hal teladan apa saja yang bisa kita dapati dari filosofi daun ini? Langsung simak aja yuk, ulasan lengkapnya berikut ini.

1. Mandiri, Cerdas, dan Produktif

Filosofi Daun Mandiri
Filosofi Daun Mandiri via khasiatdaun.com

Daun dikatakan mandiri, karena dia memproduksi makanannya sendiri. Dia tidak meminta makanan dari akar, batang, atau tanah. Sedangkan daun dikatakan cerdas, karena dia mampu menyesuaikan diri dengan baik. Dia mampu hidup di beragam kondisi, mulai dari padang pasir hingga di atas air.

Sedangkan, daun dikatakan produktif karena dia tidak menunggu lama-lama untuk mulai memproduksi dan melakukan fotosintesis. Nah, dari sikap mandiri, cerdas, dan produktif ini, kita bisa belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, tidak manja, selalu belajar, dan tidak menunda.

2. Peduli pada Sesama

Filosofi Daun Peduli
Filosofi Daun Peduli via deherba.com

Dalam proses memproduksi makanan, daun melakukan fotosintesis dengan sendirian. Dia mencari energi dan makanan, tanpa harus menunggu bantuan. Lebih baiknya lagi, dia justru berbagi energi dan makanan dengan yang anggota tubuh lain, yakni akar dan batang.

Sikap peduli dan berbagi ini, bisa kita tiru di kehidupan sehari-hari. Mengingat, saat ini sangat minim orang yang memiliki kedua sikap tersebut. Orang-orang berlomba-lomba mencari pengakuan, siapa yang terbaik, dan bahkan saling menyingkirkan satu sama lain.

3. Sadar Balas Budi

Filosofi Daun Balas Budi
Filosofi Daun Balas Budi via berkhasiat.web.id

Ketika daun memproduksi makanan, serta menyalurkannya ke bagian tubuh pohon lain, tentu tidak melakukannya dengan sendirian. Daun membutuhkan bagian lain untuk melancarkan fotosintesis dan penyaluran hasil fotosintesis berupa energi dan makanan, ke bagian lainnya.

Dengan begitu, daun juga bersikap balas budi. Semakin rimbun daun, maka akan semakin banyak pula sari makanan yang diperoleh akar, dan semakin kuat pula batang yang bertugas menyalurkan sari makanan tadi. Gotong royong dan balas budi, adalah filosofi daun yang wajib kita teladani.

4. Memiliki Kontribusi

Filosofi Daun Kontribusi
Filosofi Daun Kontribusi via akuratpost.com

Kontribusi yang diberikan oleh daun memiliki nilai yang tinggi. Bahkan, saat daun mati, kontribusi tersebut masih ada. Ini menandakan, mati pun daun bisa menoreh prestasi. Saat mati, daun merangsang pohon untuk menumbuhkan tunas baru.

Sedangkan saat dirinya terjatuh ke tanah dan layu, dia bisa dijadikan pupuk kompos yang mampu menyuburkan tanaman lainnya. Sungguh kontribusi yang tiada tara. Kita patut menirunya, supaya hidup kita bisa lebih bermakna. Kita wajib berbagi ilmu dan mengajarkannya, supaya amalan tetap ada.

5. Jiwanya Santun

Filosofi Daun Santun
Filosofi Daun Santun via tokopedia.com

Jiwanya yang santun, tercermin dari cara daun mengubah keburukan menjadi sebuah kebaikan. Bagaimana tidak, daun bisa mengubah zat asam arang menjadi oksigen serta energi yang memiliki manfaat besar. Dengan begitu, daun juga bisa dikatakan kreatif dan tidak terpengauh hal buruk.

Hal ini bisa kita terapkan dalam kehidupan nanti, supaya kita bisa memiliki jiwa yang santun, tidak mudah terkecoh atau terbodohi, serta tidak mudah mengikuti arus yang tak jelas. Jiwa santun akan membawa kita pada hal-hal kebaikan yang hakiki, serta terhindar dari keburukan.

Dengan menyadari adanya filosofi daun yang mulia ini, kita wajib segera berbenah diri. Untuk selalu menjadi manusia yang sadar akan lingkungan, memiliki pikiran yang terbuka, serta beradab santun di masyarakat. Semoga dengan informasi tadi, pengetahuan kita jadi makin terisi, ya!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

20 − seventeen =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.