Filosofi Kupu-kupu

3 Filosofi Kupu-Kupu, Si Pejuang Cantik yang Tak Kenal Kata Payah

Hai sob! Jumpa lagi dengan kami. Kali ini kami akan membahas sedikit tentang filosofi kupu-kupu. Kalian pasti tau kupu-kupu kan? Ya! Si serangga pejuang cantik itu memang cukup menginsiprasi banyak orang. Ada yang menjadikanya objek foto, objek lukis, dan lain sebagainya.

Dibalik kecantikanya, kita pasti sudah sama-sama mengetahui tentang kerasnya perjuangan seekor kupu-kupu bukan?. Mulai dari saat ia masih berwujud ulat, bermetamorfosa, hingga menjadi kupu-kupu dewasa yang terbang dengan cantiknya.

Lantas, seperti apa ya kira-kira filosofi kupu-kupu ini? Daripada penasaran, pantengin terus yuk artikel singkat kami berikut ini! Selamat menyimak ya!

1. Segala yang kita lakukan hari ini bisa berguna di masa depan

Filosofi Kupu-kupu
Filosofi Kupu-kupu via modernfarmer.com

Seperti yang kita tau, pada tahapan metamorfosisnya, sebelum kupu-kupu membalut dirinya dalam kepompong, seekor ulat hanya punya satu kerjaan. Makan, makan, dan makan. Ya, itu saja yang dilakukanya si ulat setiap saat. Namun bukanberarti kegiatan makan ini tanpa tujuan. Itu adalah bagian dari tahapan sang yang mesti dijalani walau dalam kesendirian hingga ia ada di kepompong nanti.

Sebagai mahluk yang lebih cerdas dari kupu-kupu, sebagai manusia kitapun harus melakukan sesuatu yang bermanfaat hari ini, demi kebaikan yang lebih besar di masa mendatang. Pengalaman, ilmu, dan semua pencapain kecil yang kita lakukan dan kita dapat hari ini merupakan bekal yang cukup bisa diandalkan untuk menjalani fase kehidupan kita selanjutnya dimasa yang akan datang.

2. Kesunyian akan membentuk sebuah kepribadian yang matang

Filosofi Kupu-kupu
Filosofi Kupu-kupu via nationalgeographic.com

Tahapan kepompong yang dilewati oleh kupu-kupu mengajarkan kita tentang bagaimana melakukan internalisasi dalam hidup kita. Yakni, proses perenungan diri untuk mentafakuri makna yang ada dalam hidup dengan perlahan dan adanya persiapan.

Larva dalam kepompong sudah terbiasa berada dalam kesunyian, dan menggantung di dahan dengan tenang. Ia tak peduli dengan panas terik yang menyengat, serta dinginya malam yang menusuk. Ia tetap kokoh untuk berubah menjadi sebuah pribadi yang baru. Yap, diri yang penuh pesona alami, bisa tampil dengan indah dan memukau dengan sayap barunya serta tubuh yang cantik.

Dalam keseharian pun kita seharusnya mampu meniru ketenangan sang kepompong tadi. Meski lingkungan yang kita tempati sekarang kadang keras dan kejam, namun jika kita bisa tetap fokus pada tujuan dan berpegang teguh pada semua prinsip hidup kita, pada akhirnya kita akan mampu keluar dari lingkungan itu sebagai seorang pribadi yang lebih dihargai dan makin disukai banyak orang.

3. Jika tak ada yang berubah maka takkan ada perubahan

Filosofi Kupu-kupu
Filosofi Kupu-kupu via modernfarmer.com

Filosofi paling sakral dari siklus kehidupan kupu-kupu adalah moment perubahan yang dikenal dengan sebutan metamorfosis. Bermula dari seekor ulat yang kemudian menjadikan dirinya berada dalam wadah kesunyian (kepompong), hingga akhirnya menjadi seekor kupu-kupu. Tahapan-tahapan ini haruslah dilalui tanpa satupun dilewati. Agar, kupu-kupu bisa terlihar sempurna.

Terkadang dalam hidup ini, kita mengharapkan sebuah pencapaian yang besar dengan memakai jalan pintas. Memang tak sedikit yang berhasil dengan cara semacam itu, namun percayalah keberhasilan yang didapat dengan cara instan akan mudah berakhir dengan instan pula.

Ya, begitulah kupu-kupu. Dibalik kecantikanya, ia harus melewati sekian banyak tahapan agar bisa terbang dengan cantik kesana dan kemari. Bagaimanapun juga, hal ini tak terlepas dari kuasa Tuhan Yang Maha Agung. Apakah kamu ingin menerapkan filosofi kupu-kupu untuk kehidupanmu juga?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

one + five =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.