Crowdfunding

Kamu Takut Bisnis Start-upmu Nantinya Tertatih-tatih Hanya Karena Persoalan Dana? 8 Cara Berikut Perlu Kamu Pahami Agar Bisa Mendanai Bisnis Balitamu itu, Guys!

Keraguan utama orang yang akan membangun bisnis start-upnya hampir dipastikan karena persoalan finansial. Berdasarkan survei rata-rata para pebisnis start-up di Amerika awalnya takut untuk memulai bisnis karena bisnis yang akan mereka mulai tidak menjanjikan keuangan yang konstan. Mereka selalu punya ketakutan akan kebangkrutan, kehilangan rumah, dan kondisi finansial yang tidak stabil. Selain itu, kebanyakan orang takut untuk membangun start-up karena tidak punya modal awal yang memadai.

Bagaimana dengan kamu? Kekhawatiran untuk memulai bisnis start-up karena tak punya modal awal memang tidak bisa ditampik. Namun bukan berarti tak bisa diatasi lho. Nah, bagi kamu yang baru punya niatan membangun start-up, ada baiknya simak dahulu 7 cara mendanai bisnis kamu yang sudah dibuktikan keberhasilannya oleh para pebisnis sukses.

1. Mengumpulkan Sedikit Demi Sedikit Dana dengan Cara Crowdfunding

Crowdfunding
Crowdfunding via www.nonprofitlawblog.com

Secara sederhana crowdfunding adalah mengumpulkan dana dari banyak orang namun dengan jumlah kecil, biasanya mulai dari £10 setiap orangnya. Cara pengumpulan dana seperti ini sudah berkembang pesat sejak 2012. Perusahaan seperti NearDesk’s yang didirikan Tom Ball telah mencicipi keberhasilan mengumpulkan dana dari crowdfunding ini.

Sekilas mungkin kamu akan mengira crowdfunding itu terlihat mudah, namun kamu harus ingat baik-baik bahwa cara pengumpulan dana ini juga memiliki risiko dan keuntungan. Risiko yang paling mungkin kamu alami ialah jadwal dimulainya bisnis kamu jadi mundur karena kamu sibuk mengumpulkan dana dari banyak orang sementara dana yang diberikan setiap orang sedikit jumlahnya. Selain itu, untuk crowdfunding berbasis kepemilikian (equity based) mengharuskan kamu untuk mempunyai penasihat hukum agar kerjasama kamu dan funder tetap aman.

Keuntungan yang akan kamu dapatkan bila mengumpulkan dana bisnis start-up kamu melalui crowdfunding adalah kamu akan dengan mudah mengetahui pangsa pasar produk kamu. Kelebihan ini kamu dapatkan terutama pada crowdfunding berbasis donasi. Kelebihan menggunakan cara crowdfunding selanjutnya ialah kamu menjadi punya banyak partner untuk mengambil berbagai keputusan demi kemajuan perusahaan kamu. Kamu pun punya tanggung jawab besar kepada banyak orang.

2. Seleksi dan Pilih Jenis Crowdfunding yang Cocok dengan Selera Bisnismu, Guys!

crowdfunding 2
Crowdfunding via musisiindependenindonesia.com

Kamu perlu mengetahui juga bahwa ada beberapa macam crowdfunding, yaitu:

  • Crowdfundingyang berbasiskan donasi atau disebut juga traditional crowdfunding. Para pemberi dana mendonasikan dananya dengan sukarela karena mereka merasa punya passion yang sama dengan start-up yang akan kamu dirikan.
  • Crowdfunding berbasis kepemilikan. Pemberi dana menyerahkan dananya kepada bisnis kamu dengan syarat para pemberi dana ini memiliki sebagian saham dari bisnis start-up
  • Crowdfunding berbasis reward. Artinya pemberi pinjaman dana kepada kamu untuk selanjutnya mendapatkan reward. Reward yang diterima oleh  funder sesuai dengan besaran dana yang mereka berikan.
  • Crowdfunding yang terakhir yang perlu kamu pahami ialah yang berbasis penjaman (lending). Pinjaman yang diberikan berimbalan sebuah pendapatan (a fixed income) hingga pinjaman itu dikembalikan.

Apabila kamu tertantang mengampanyekan crowdfunding untuk start-up yang akan kamu bangun, kamu dapat mempelajari platform crowdfunding seperti Kickstarter, Indiegogo, Crowdtilt, Angellist, Razoo, dan Petridish. Selama ini kategori bisnis yang sukses mengadakan crowdfunding adalah bisnis hardware, software, games, dan produk fisik.

3. Selain Dana, Para Venture Capitalist juga dapat Membantu Kamu dengan Mengirimkan Staf Ahli

Venture capitalist
Venture capitalist via thedailybeast.com

Venture capitalist dapat pula disebut sebagai investor, mereka memberikan dana untuk bisnis kamu dengan imbalan berupa kepemilikan saham. Namun, yang jadi perbedaan antara venture capitalist dengan invostor biasa ialah para venture capitalist lebih concern terhadap tumbuh kembang perusahaan kamu. Mereka dapat mengirimkan staf yang sudah ahli untuk membantu mengembangkan bisnis start-up kamu.

Staf ahli dari venture capitalist di sisi lain sangat membantu untuk memberikan pertimbangan  tentang arah bisnis start-up kamu, tapi di sisi lain dapat jadi bumerang karena bisa saja staf ahli dari venture capitalist itu justru lebih banyak mendominasi keputusan besar di bisnis kamu. Jadi, kamu harus tetap berhati-hati jika staf venture capitalist sekiranya lebih dominan.

Lalu bagaimana agar bisnis start-up kamu menarik perhatian venture capitalist? Tentu saja para venture capitalist tak mau begitu saja memberikan dana pada bisnis yang dirasa tidak bonafit. Biasanya para venture capitalist mengandalkan prediksi mereka akan potensi dari bisnis kamu untuk menjadi besar nantinya. So, persiapkan dulu dengan baik business planmu sebelum menghadapi venture capitalist. Karena apabila mereka tertarik mereka dapat memberikan kamu dana hingga satu juta dollar Amerika lho guys. Mantap!

4. Jika Kamu Cukup Sanggup Menanggung Risiko, Coba Datang ke Traditional Leader, Pinjaman Bank dan Pinjaman Jembatan

Bank Loan
Bank Loan via www.wework.com

Meminjam uang untuk modal ke bank atau kolega sudah menjadi cara paling klasik di dunia usaha, maka dari itu disebut dengan traditional leader. Bagi para pendiri start-up meminjam modal ke bank mungkin dirasa sangat berisiko. Jika kamu yakin betul bahwa bisnis kamu akan mengalami perkembangan baik, apa salahnya mencoba meminjam modal ke bank? Bank lebih mengerti tentang risiko bisnis dan berbagai model bisnis. Akan tetapi tentu saja kamu harus tetap berhati-hati karena bank adalah pemimpin bukan investor sehingga mereka punya kepercayaan diri besar bahwa pinjaman kamu akan kembali.

Model traditional leader lain yaitu pinjaman jembatan atau bridge loan. Pinjaman jangka pendek ini memberikan dana besar di rekening kamu dalam jangka waktu tertentu. Jangka waktu pinjaman tersebut adalah waktu kamu untuk mencari sumber dana tetap. Pinjaman dana ini membantu kamu untuk mengatasi ketidakpastian, tapi kamu harus bersiap-siap dengan pembayaran yang mahal dan tingkat bunga sebagai kompensasi karena pinjaman tersebut sangat berisiko.

5. Seorang Malaikat Bernama Angel Investor Akan Datang Membantu Persoalan Dana untuk Memulai Bisnis Kamu

Angel investor
Angel investor via www.forbes.com

Bagai malaikat, angel investor akan memberikan kamu dana untuk memulai bisnis kamu. Tak hanya dana, angel investor juga akan memberikan kamu nasihat-nasihat yang berguna demi berkembangnya bisnis kamu. Masih kurang? angel investor akan menghubungkan kamu dengan para angel investor lain.

Walaupun malaikat tapi tetap saja investor, sebagai imbalan dana yang mereka berikan, kamu harus menyerahkan surat berharga yang dapat ditukarkan atau sebagian saham kamu. Hal inilah yang perlu kamu cermati ketika mengumpulkan dana dari angel investor, karena biasanya para angel investor sangat cepat menguangkan surat berharga atau sahamnya.

6. Mereka yang Bukan Risk-Taker akan Lebih Memilih Mengumpulkan Dana dengan Cara Bootstrapping

Bootstrapping
Bootstrapping via www.virgin.com

Kamu bukan tipe risk-taker tapi ingin memulai bisnis start-up? Solusi pengumpulan dana yang paling tepat untuk kamu adalah dengan cara bootstrapping. Bootsrapping lebih rendah risikonya karena kamu berusaha mengumpulkan dana dari kantong kamu sendiri, yaitu dengan mengambil sebagian simpanan kamu atau menggunakan kartu kredit kamu.

Tapi ingat! Ambil sebagian saja tabunganmu untuk biaya-biaya darurat, tapi kamu tetap menjalani pekerjaan kamu selama ini hingga kamu dapat dana yang aman dari pihak luar. Kamu pun harus tetap memikirkan keadaan tak terduga pada bisnis kamu, seperti konsumen yang tak membayar tepat waktu atau alat-alat penunjang bisnismu rusak.

Penggunaan kartu kredit untuk membiayai start-up kamu dapat kamu siasati dengan mentransferkan balance ke kartu kredit milikmu yang lain atau kadang-kadang membayarnya untuk menghindari bunga yang terlalu tinggi. Siasat ini kamu lakukan hingga ada konsumen yang membayar atau kamu sudah mendapat suntikan dana yang aman dari pihak luar. Jika ternyata kamu gagal mendapat suntikan dana atau tak dapat membayar tagihan kartu kredit secara penuh, secara personal kamu bertanggung jawab atas tagihan dan bunganya.

7. Mirip dengan Venture Capitalist, Para Incubator Menawarkan Dana dan Bantuan-Bantuan Lain

Business equipment fund
Business equipment fund via www.befund.com

Perbedaan mendasar dari incubator dan venture capitalist adalah prioritas untuk memberikan bantuan berupa dana. Para incubators akan lebih dahulu menawarkan bantuan berupa ruang kantor, layanan mailbox, telefon, ruang konferensi, dan lain sebagainya. Hanya sebagain incubator yang memberikan bantuan dana. Seperti halnya venture capitalist, incubator pun mengirimkan stafnya untuk membantu kinerja perusahaan kamu. Bantuan staf ini harus tetap kamu awasi agar tak lebih dominan dalam keputusan bisnis kamu.

8. Sebelum Kamu Mencoba Mengumpulkan Dana dari Pihak Luar, Yakinkan Dulu Keluarga dan Kerabat Kamu untuk Meminjamkan Kamu Modal

Family and friends loan
Family and friends loan via www.thepennyhoarder.com

Ternyata pendanaan bisnis startup lebih banyak diperoleh dari keluarga atau teman daripada venture capitalist. Kamu harus yakinkan keluarga dan teman kamu untuk mengucurkan dana pada bisnis kamu. Jika mereka tidak yakin? Kenapa? Kamu harus evaluasi rencana bisnis yang kamu sajikan kepada mereka.

Sekalipun meminjam dana dari teman dan keluarga, kamu harus membuat pinjaman tersebut menjadi legal. Atur dengan baik perjanjian pinjaman yang menyangkut bunga, kepemilikan saham, dan kapan pinjaman itu harus dibayar. Terkesan mudah, tapi kamu jangan memaksakan setiap keluarga dan teman kamu untuk meminjamkan kamu dana ya!

Ternyata tak terlalu sulit kan untuk mengumpulkan dana untuk bisnis startup kamu? Hal yang terpenting adalah memulainya, guys!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

two × 3 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.